4.11 Buffers and Transceivers

DAFTAR ISI
1. Materi [kembali]
Buffer memiliki kemampuan penggerak beban yang lebih besar daripada gerbang logika. buffer dapat berbentuk inverting atau non-inverting dengan input tunggal, buffer NAND, buffer NOR, buffer OR atau buffer AND. 'Driver' adalah nama lain dari buffer. Buffer biasanya merupakan tristate, untuk memfasilitasi penggunaannya dalam sistem bus-oriented. Gambar 4.40 menunjukkan simbol dan tabel fungsional dari buffer inverting dan non-pembalik dari tipe tristate. 
Transceiver adalah buffer dua arah dengan kontrol arah tambahan dan input ENABLE. Ini memungkinkan aliran data dari dua arah, tergantung pada status logika dari input kontrol. Transceiver adalah perangkat tristate yang membuatnya akan kompatibel dengan sistem bus-oriented. Gambar 4.41 (a) dan (b) masing-masing menunjukkan simbol rangkaian transceiver inverting dan non-inverting. Gambar 4.42 menunjukkan susunan rangkaian logika tipikal dari transceiver noninverting tristate dengan tabel fungsionalnya. Beberapa aplikasi umum buffer inverting dan non-inverting adalah sebagai berikut.
Buffer digunakan untuk menggerakkan sirkuit yang membutuhkan lebih banyak arus penggerak. Buffer noninverting juga digunakan untuk meningkatkan fan-out dari gerbang logika tertentu. Ini berarti buffer dapat digunakan untuk menambah jumlah logika input gerbang yang output dari gerbang logika tertentu dapat dihubungkan. Namun aplikasi lain dari sebuah buffer non-inverting adalah sebagai delayed line. Buffer menunda sinyal dengan jumlah yang sama dengan propagasi penundaan perangkat. Lebih dari satu perangkat dapat dihubungkan dalam kaskade untuk mendapatkan penundaan yang lebih besar.
Fig 4.42

Fig 4.41

Fig 4.40



2. Example [kembali]

3. Problem [kembali]

4. Pilihan Ganda [kembali]

5. Simulasi [kembali]
5.1 Tujuan

5.2 Alat dan Bahan

5.3 Dasar Teori
Pada rangkaian pertama, buffer inverting dan non-inverting, digunakan 3 jenis tristate buffer, yang disusun sedemikian rumah mengasilkan 4 jenis buffer. Buffer pertama yaitu buffer non-inverting dengan pin ENABLE, buffer ini akan aktif ketika logika di pin enable bernilai 1, dan output dari buffer akan bernilai sama dengan input, buffer kedua yaitu buffer non-inverting dengan pin ENABLE aktif rendah yang berarti buffer akan aktif ketika pin enable bernilai 0, dan output dari buffer akan bernilai sama dengan input. Buffer ketiga adalah inverting dengan pin ENABLE, buffer ini akan aktif ketika logika di pin enable bernilai 1, dan output dari buffer akan berkebalikan dari input. Buffer keempat adalah buffer inverting dengan pin ENABLE aktif rendah, yang mana buffer akan aktif ketika pin enable bernilai 0, dan output akan berkebalikan dengan input.

Pada rangkaian kedua terdapat rangkaian transceiver menggunakan dua tristate buffer non-inverting, pin ENABLE dari dua buffer ini dihubungkan masing-masing dengan gerbang logika AND yang inputnya dimodifikasi sebagaimana pada gambar 4.42. Dua pin enable digunakan untuk mengatur arah aliran data pada rangkaian transceiver, apakah dari titik A ke B atau B ke A (kiri ke kanan atau kanan ke kiri). Serta dapat menonaktifkan atau mengisolasi rangkaian sehingga tidak ada data yang mengalir, sebagaimana dapat dilihat pada tabel di fig 4.42.

5.4 Gambar Rangkaian
Rangkaian pada 4.40 dan 4.42

4.40 Inverting and Non-inverting Buffers

4.42 Tristate Non-inverting Transceiver
5.5 Video


6. Link Download [kembali]

Download rangkaian [disini]
Download gambar [disini]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar