Termokimia (6.1 - 6.4)



1. Sifat Sifat Energi

Sifat-sifat energi dalam kehidupan kita tidak dapat diciptakan oleh manusia, dan manusia juga tidak bisa memusnahkannya inilah maka energi disebut bersifat kekal. Kita mungkin tidak menyadarinya bahwa setiap hari menggunakan energi untuk melakukan aktivitas apapun juga. Bahkan untuk melihat, kita juga memerlukan energi. Karena ketika mata kehabisan energi, maka mata akan merasakan lelah dan tidak dapat melakukan aktivitasnya dengan bai
k. Dan ini juga berlaku pada anggota tubuh yang lainnya.

Energi dalam kehidupan kita sangat besar manfaatnya, dan kita bisa menambah energi dalam tubuh yang telah berkurang setelah melakukan aktivitas seharian. Adapun cara yang kita gunakan untuk menambah energi ini antara lain makan, minum, tidur dan istirahat ringan. Dengan melakukan hal ini maka energi akan muncul kembali dalam tubuh kita, dan kita bisa melakukan aktivitas dengan baik.

Sifat-sifat energi yang bisa kita pelajari secara umum misalnya adalah transformasi energi. Apakah kita juga memanfaatkannya? Ya, Jika kita lihat artinya yaitu energi dapat diubah dalam bentuk lain. Ini bisa kita contohkan pada energi listrik yang bisa diubah menjadi energi panas, atau energi panas yang bisa diubah menjadi energi mekanik mesin. Kemudian oleh manusia energi ini digunakan untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat untuk kehidupannya.

Sifat lainnya adalah transfer energi, yaitu energi panas yang bisa ditransfer atau dipindahkan dari tempat satu ke tempat lainnya. Atau bisa juga dari benda atau materi satu ke benda lainnya. Sifat lainnya adalah bahwa energi dapat berpindah dari benda satu ke benda lainnya. Perpindahan ini terjadi melalui gaya yang kemudian menyebabkan adanya pergeseran yang sering kita dengar dengan sebutan energi mekanik.

Sifat-sifat energi yang terdapat pada energi panas antara lain tidak berbau, tidak terlihat, tidak terdengar namun dapat berpindah. Setiap energi memiliki sifatnya masing-masing, dan ini juga yang terjadi pada energi bunyi. Energi bunyi sendiri bisa kita artikan sebagai energi yang ditimbulkan dari benda yang memiliki bunyi atau mengeluarkan bunyi. Sejak SD kita tahu bahwa bunyi adalah hasil dari getaran kuat suatu benda, dan hasil dari getaran benda inilah yang memiliki energi.

Sedangkan sifat dari energi bunyi ini adalah dapat berpindah dari tempat satu ke tempat lain. Sedangkan cara untuk berpindah adalah merambat melalui media yang ada di sekitarnya seperti benda-benda yang ada di sekitar benda tersebut. Sifat lain dari energi bunyi adalah dapat di serap, dan juga dapat dipantulkan.

Sifat-sifat energi pada energi kinetik yang biasa kita lihat adalah terdapat pada dinamo sepeda. Adanya putaran roda pada sepeda ini dapat memutar dinamo yang kemudian dapat menghasilkan energi listrik yang bisa bermanfaat untuk menyalakan lampu pada sepeda. Karena energi kinetik sendiri bisa kita definisikan sebagai energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak, maka ini juga terdapat pada angin yang menggerakkan kincir. Kincir ini kemudian dapat bermanfaat sebagai penggerak turbin, dan kemudian dari pergerakan ini menghasilkan listrik dan banyak sekali manfaat dari listrik untuk kehidupan manusia.

Sedangkan sifat-sifat energi potensial dapat kita lihat pada contoh energi potensial itu sendiri, seperti busur panah yang teregang, ketapel, per yang teregang dan masih banyak lagi. Energi potensial yang ada dalam per biasa disebut sebagai energi potensial pegas. Energi potensial sendiri merupakan sebuah energi yang tersimpan dalam suatu benda. Contohnya saja ketapel, ketapel yang diregangkan memiliki energi potensial dan energi tersebut sewaktu-waktu dapat dilepaskan.

Energi kimia merupakan energi yang tersimpan dalam bahan-bahan kimia. Anda bisa melihat beberapa sifat dari energi jenis ini berdasarkan dari contoh energi kimia itu sendiri, seperti aki, bahan bakar, makanan dan lainnya. Sebagian besar bahan kimia tersebut bisa digunakan untuk menghasilkan dan menghantarkan energi listrik.

Jika masih bingung mengenai energi cahaya, Anda bisa melakukan percobaan yaitu meletakkan kapas di bawah lensa cembung yang terkena sinar matahari. Apa yang akan terjadi? Pastinya kapas tersebut akan terbakar, mengapa demikian? Ini karena sifat energi cahaya yang dikumpulkan oleh lensa cembung dapat memanaskan kapas sampai terbakar.

Energi listrik juga dapat menghasilkan arus listrik yang dapat menjalankan beberapa benda yang membutuhkan arus listrik, seperti pompa air listrik, kipas angin, motor listrik, setrika, dan masih banyak lagi. Energi listrik sendiri adalah energi yang tersimpan dalam benda yang memiliki muatan energi listrik.

Masih banyak lagi sifat energi yang bisa dimanfaatkan dengan baik dan memberikan banyak manfaat bagi kehidupan manusia. Meskipun masih banyak di antara kita yang tidak menyadari adanya manfaat dari mengelola sifat energi dengan baik, namun secara alami manusia dapat menerapkan dengan baik dan belajar untuk selalu melakukan yang terbaik dalam mewujudkan dan memanfaatkan sifat-sifat energi.

2. Perubahan Energi dalam Reaksi Kimia

Perubahan energi yang terjadi selama reaksi kimia sebagai hubungan massa kita bahas pada bagian berikutnya. Sebagai contoh, reaksi pembakaran yang melibatkan bahan bakar seperti gas alam dan minyak bumi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Energi panas (kalor) dilepaskan ketika menghasilkan produk air dan karbon dioksida.

Hampir semua reaksi kimia menyerap ataupun melepas (release) energi, umumnya dalam bentuk panas. Hal ini penting untuk memahami perbedaan antara energi panas (kalor) dan panas. Panas adalah transfer atau perpindahan energi panas (kalor) antara dua benda pada temperatur yang berbeda. Selanjutnya energi panas akan kita sebut kalor untuk membedakannya dari panas. Kita menyebutnya sebagai "aliran kalor" dari benda panas ke benda yang dingin. Meskipun istilah "kalor" dengan sendirinya menyiratkan perpindahan energi, kita lazim membicarakan "kalor yang diserap" atau "kalor yang dilepaskan" ketika menggambarkan perubahan energi yang terjadi selama proses berlangsung. Termokimia adalah ilmu yang mempelajari perubahan kalor dalam reaksi kimia.

Untuk menganalisis perubahan energi yang terkait dengan reaksi kimia, pertama-tama kita harus mendefinisikan sistem, atau bagian tertentu dari alam semesta yang menjadi perhatian kita. Bagi ahli kimia, sistem biasanya termasuk zat yang terlibat dalam perubahan kimia dan fisika. Sebagai contoh, dalam sebuah percobaan reaksi netralisasi asam basa, sistem dapat berupa gelas yang berisi 50 mL HCl yang ditambahkan 50 mL NaOH. Lingkungan adalah alam semesta di luar sistem.

Ada tiga jenis sistem. Sistem terbuka dapat bertukar massa dan energi (biasanya dalam bentuk kalor) dengan lingkungan. Sebagai contoh, sistem terbuka dapat terdiri dari sejumlah air di dalam wadah terbuka. Jika kita menutup termos, sehingga tidak ada uap air dapat keluar dari wadah, kita membuatnya menjadi sistem tertutup, yang memungkinkan perpindahan energi (kalor) tetapi tidak untuk massa. Dengan menempatkan air dalam wadah yang benar-benar terisolasi, kita dapat membuat sebuah sistem yang terisolasi, yang tidak memungkinkan perpindahan baik massa maupun energi.

2H2(g) + O2(g) à 2H2O(l) + energi

Dalam hal ini, kita beri label campuran yang bereaksi (hidrogen, oksigen, dan molekul air) sebagai sistem dan alam semesta di sekitar sebagai lingkungan. Karena energi tidak dapat diciptakan ataupun dimusnahkan, setiap energi yang dilepas oleh sistem harus diterima oleh lingkungan. Dengan demikian, kalor yang dihasilkan oleh proses pembakaran dipindahkan dari sistem ke lingkungan. Reaksi ini adalah contoh dari proses eksotermik, yaitu setiap proses yang melepaskan panas, perpindahan kalor ke lingkungan.

Sekarang perhatikan reaksi lain, dekomposisi merkuri (II) oksida (HgO) pada suhu tinggi:

energi + 2HgO(s) à 2Hg(l) + O2(g)

Reaksi ini adalah proses endotermis, di mana kalor harus diserap oleh sistem (yaitu, untuk HgO) dari lingkungan

3. Pengenalan Termodinamika


Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika merupakan ilmu yang menggambarkan usaha  untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu fisika ini mempelajari pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika dapat terjadi pada tubuh manusia, peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit listrik dan industri.

a. Prinsip Termodinamika
Prinsip termodinamika sebenarnya adalah hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika direkayasa sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk mekanisme yang dapat membantu manusia dalam kegiatannya. Aplikasi termodinamika yang begitu luas dimungkinkan karena perkembangan ilmu termodinamika sejak abad 17. Pengembangan ilmu termodinamika dimulai dengan pendekatan makroskopik yaitu perilaku umum partikel zat yang menjadi media pembawa energi.

b. Hukum Termodinamika
Termodinamika memiliki hukum-hukum pendukungnya. Hukum-hukum ini menjelaskan bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti peristiwa perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika. Sejak perumusannya, hukum-hukum ini telah menjadi hukum penting dalam dunia fisika yang berhubungan dengan termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini juga diperlukan dalam berbagai bidang seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan, ilmu kimaia dan lain-lain. Berikut hukum-hukum termodinamika :

Hukum I termodinamika (Kekekalan Energi dalam Sistem)
Energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya dapat mengubah bentuk energi dari bentuk energi satu ke energi lainnya. Dalam termodinamika, apabila sesuatu diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untukusaha luar dan mengubah energi dalam.
Bunyi Hukum I Termodinamika “untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melakukan usaha W, maka akan terjadi perubahan energi dalam ΔU = Q – W”.
Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak. W dan Q bukan fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika yang dapat merubah keadaan. U merupakan fungsi variabel keadaan (P,V,T,n).
W bertanda positif jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan dan negatif jika menerima usaha lingkungan.

Hukum I termodinamika
Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan negatif jika melepas kalor pada lingkungan.
Perubahan energi dari sebuah sistem hanya tergantung pada transfer panas ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tidak bergantung pada proses yang terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya arah perubahan dan batasan-batasan lain.

Hukum II termodinamika (Arah reaksi sistem dan batasan)
Hukum kedua ini membatasi perubahan energi mana yang dapat terjadi dan yang tidak. Pembatasan ini dinyatakan dengan berbagi cara, yaitu :
Hukum II termodinamika dalam menyatakan aliran kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.
Hukum II termodinamika dalam pernyataan tentang mesin kalor
Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi usaha luar.
Hukum II termodinamika dalam pernyataan entropi (besaran termodinamika yang menyertai perubahan setiap keadaan dari awal sampai akhir sistem dan menyatakan ketidakteraturan suatu sistem)
Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan bertambah ketia proses irreversible terjadi.

Hukum III termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut (temperatur Kelvin) semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.hukum ini jugga menyatakn bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

4. Entalpi Reaksi Kimia

Reaksi Kimia terbagi  menjadi dua sistem berdasarkan perpindahan kalor yang terjadi pada reaksi tersebut.
a. Reaksi Endoterm
Reaksi ini merupakan reaksi yang memerlukan energi atau menyerap kalor, sehingga terjadilah perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. ∆H= (+)

Contoh reaksi endoterm di sekitar kita , seperti fotosinsesis karena pada saat fotosintesis terjadi sebuah pohon memerlukan energi dari sumber nutrisi sampai kebutuhan akan energi sinar matahari.

b. Reaksi Eksoterm
Reaksi ini merupakan reaksi yang menghasilkan energi, karena pada saat reaksi terjadi sistem akan melepas kalornya. Sehingga terjadilah perpindahan kalor dari sistem ke lingkungan. ∆H= (-)

Contoh reaksi eksoterm di sekitar kita, seperti reaksi nuklir atau perubahan air menjadi es yang melepaskan kalor.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi , kini kita dapat mengetahui setiap materi di alam ini mempunyai energi yang dapat disebut sebagai energi dalam yang disimbolkan sebagai U  pada kenyataannya sampai saat ini belum ditemukan alat yang dapat mengukur dengan akurat dan presisi untuk mengukur energi dalam U saja, namun kita dapat menghitung perubahan energi dalam yang disimbolkan dengan (delta U) ∆U tersebut. Persamaan ∆U sebagai berikut :

∆U= Q + W, ——>  Q= kalor yang dilepas/diserap, W= usaha

Analoginya seperti berikut:

Kita melihat sebuah dompet kawan kita yang tidak kita ketahui isinya , namun dia mengeuarkan uang katakanlah 10 Rb

Dompet —–> diambil 10 Rb —–>Sehingga yang kita ketahui hanya perubahannya saja bahwa isi dompet telah berkurang 10 Rb tanpa diketahui jumlah mula-mula.. seperti itu.

Jenis- Jenis Entalpi Reaksi
Entalpi merupakan sebuah ukuran tentang seberapa jumlah energi dalam suatu sistem,

Entalpi Pembentukan standar ∆Hf , yaitu perubahan entalpi reaksi pembentukan satu mol  suatu senyawa dari unsur-unsur nya pada keadaan standar (25 derajat Celcius).
Contoh :

C(g)            +          O2(g) ———>   CO2(g)

Entalpi Penguraian standar ∆Hd, yaitu perubahan entalpi dari reaksi penguraian 1 mol zat menjadi unsur-unsurnya pada keadaan standar (25 derajat Celcius).
Contoh  :

CaCO3     ——–>    Ca(s)     +     C(s)  +     ½ O2

Dalam penguraian sebuah produk harus diletakkan di kiri berkebalikan dengan entalpi pembentukan dimana pada enalpi pembentukan produk berada pada ruas kanan.

Entalpi Pembakaran standar ∆Hc, adalah perubahan entalpi reaksi pembakaran 1 mol zat pada keadaan standar.
Contoh misal Carbon dibakar ,

C(g)            +          O2(g) ———>   CO2(g)

Lalu kenapa Carbon dibakar tapi penulisan reaksi nya menggunakan Oksigen? Karena dalam pembakaran suatu zat pasti akan bereaksi dengan api , dan bila suatu api menyala atau membakar,  itu dikarenakan dalam peristiwa api menyala ia pasti membutuhkan oksigen maka dari itu dalam reaksi kimia suatu zat bila terjadi peristiwa pembakaran maka direaksikan dengan oksigen.

Ada hal-hal yang harus diperhatikan, mengenai persamaan termokimia seperti berikut :

1 .pada persamaan termokimia sudah setara koefisien reaksi bukan saja menunjukkan perbandingan mol tapi sudah menyatakan jumlah mol

bila persamaan termokimia dibalik tanda ∆H harus di balik
3 bila persamaan termokimia di kali x harga ∆H harus dikali x

Dan bila beberapa persamaan termokimia di jumlahkan harga ∆H harus dijumlahkan.
Seperti hal- hal yang ada di atas coba kita berlatih dalam beberapa soal dibawah ini agar  dapat lebih memahami tentang penulisan termokimia,

2C(g)            +          2O2(g) ———>  2CO2(g)   , ∆Hf = + 98 kJ
Penyelesaian : ∆Hf merupakan entalpi pembentukan 1 mol unsur-unsurnya untuk membentuk satu mol zat produk, dapat dilihat dari soal tersebut yang terbentuk adalah dua mol CO2 sehinnga kita memerlukan ∆Hf untuk satu mol yakni dengan membuat produk menjadi berkoefisien satu sehingga ∆H dibagi 2 untuk menjadi 1 mol CO2dan bernilai ∆Hf = + 49 kJ  .

2. C(g)            +          O2(g) ———>  CO2,   ∆Hf = + 49 kJ  berapa nilai ∆Hd (entalpi pembentukan)?

Penyelesaian : ∆Hd merupakan entalpi kebalikan dari entalpi pembentukan , ia merupan entalpi penguraian. Sebelum itu kita lihat koefisien produk yang mau diurai CO2 apakah sudah satu mol? Ternyata sudah.. jadi untuk membuat ∆Hd kita harus membuat produk berada di sebelah kiri, sehingga bisa diurai menjadi unsur- unsurnya

CO2  ——->  C(g)            +          O2(g) ,  Akhirnya nilai ∆H pun harus dibalik tandanya menjadi ∆H= – 49 kJ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar