Teknik Elektro: UAS Nomor 2 : Kontrol Kandang

[KEMBALI KE MENU SEBELUMNYA]

DAFTAR ISI

1. Tujuan

2. Alat dan Bahan

Aplikasi Kontrol Kandang

1. Tujuan [kembali]

Dapat mengaplikasikan mikrokontroler arduino pada rangkaian sensor
Dapat menciptakan kandang dengan kontrol arduino

2. Komponen [kembali]

Relay

Relay adalah komponen elektronika pada sebuah mobil yang memiliki dua bagian elektromagnetik berupa kontak point dan kumparan. Relay adalah komponen yang berfungsi untuk mengalirkan arus listrik yang besar dengan menggunakan kendali listrik arus kecil. Sebuah mobil menggunakan relay rangkaian bagian lampu kepala

Potensiometer
Baterai

Setiap Baterai terdiri dari Terminal Positif( Katoda) dan Terminal Negatif (Anoda) serta Elektrolit yang berfungsi sebagai penghantar. Output Arus Listrik dari Baterai adalah Arus Searah atau disebut juga dengan Arus DC (Direct Current). Pada umumnya, Baterai terdiri dari 2 Jenis utama yakni Baterai Primer yang hanya dapat sekali pakai (single use battery) dan Baterai Sekunder yang dapat diisi ulang (rechargeable battery).

Motor DC

Motor listrik yang memerlukan suplai tegangan arus searah pada kumparan medan untuk diubah menjadi energi gerak mekanik.

Lampu

Lampu adalah sebuah peranti yang memproduksi cahaya ketika mendapatkan arus.

Buzzer
LCD 16x2
Sensor Ultrasonic
Sensor DHT22
LDR

LDR (Light Dependent Resistor) adalah resistor yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik jika menerima sejumlah intensitas cahaya (Kondisi Terang) dan menghambat arus listrik dalam kondisi gelap.

3. Dasar Teori [kembali]

Potensiometer
Resistor
Relay
LCD 16x2
Sensor Ultrasonic
Sensor DHT22

Dari grafik dapat disimpulkan bahwa besarnya hambatan atau resistansi dari sensor ldr dipengaruhi oleh intensitas cahaya yang diberikan, dan dapat dilihat bahwa semakin besar intensitas cahaya maka nilai resistansinya akan semakin kecil dan begitu sebaliknya.

4. Percobaan [kembali]

Prinsip Kerja

Listing Program

#include<LiquidCrystal.h>

#define sensorLDR A0

#include "DHT.h"

#include <HCSR04.h>

#define DHTPIN 13

#define DHTTYPE DHT11

int nilaiLDR, nilaiSuhu, nilaiKelembaban, nilaiAir;

int lampu = A1;

int heater = A2;

int enPompa = A3;

int enPakan = 10;

int pompa1 = 1;

int pompa2 = 8;

int pakan1 = 12;

int pakan2 = 11;

LiquidCrystal lcd (2,3,4,5,6,7);

UltraSonicDistanceSensor distanceSensor(0,9);

DHT dht(DHTPIN, DHT11);

void setup() {

pinMode (lampu, OUTPUT);

pinMode (sensorLDR, INPUT);

pinMode (DHTPIN, INPUT);

pinMode (lampu, OUTPUT);

pinMode (heater, OUTPUT);

pinMode (enPakan, OUTPUT);

pinMode (enPompa, OUTPUT);

pinMode (pakan1, OUTPUT);

pinMode (pakan2, OUTPUT);

pinMode (pompa1, OUTPUT);

pinMode (pompa2, OUTPUT);

dht.begin();

lcd.begin(16,2);

Serial.begin(9600);

}

void loop() {

nilaiLDR = analogRead(sensorLDR);

nilaiSuhu = dht.readTemperature();

nilaiKelembaban = dht.readHumidity();

nilaiAir = distanceSensor.measureDistanceCm();

lcd.clear();

lcd.setCursor(0,0);

lcd.print(nilaiSuhu);

lcd.setCursor(7,0);

lcd.print(nilaiKelembaban);

if(nilaiLDR<=20){

analogWrite(lampu, 255);

}

else{

analogWrite(lampu, 0);

}

if(nilaiSuhu<=34){

analogWrite(heater, 255);

}

else{

analogWrite(heater, 0);

}

if (nilaiKelembaban<=65){

analogWrite(enPompa, 255);

digitalWrite(pompa1, HIGH);

digitalWrite(pompa2, LOW);

}

else {

analogWrite(enPompa, 0);

digitalWrite(pompa1, LOW);

digitalWrite(pompa2, LOW);

}

if (nilaiAir>=50){

digitalWrite(enPakan, HIGH);

digitalWrite(pakan1, HIGH);

digitalWrite(pakan2, LOW);

}

else{

digitalWrite(enPakan, LOW);

digitalWrite(pakan1, LOW);

digitalWrite(pakan2, LOW);

}

delay(100);

}

Gambar Rangkaian

Teknik Elektro

Menu

UAS Nomor 2 : Kontrol Kandang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog